Deretan Film Terbaik Sutradara Angga Dwimas Sasongko

Perfilman Indonesia semakin berkembang dari tahun ke tahun. Begitu juga sutradara, selalu lahir sutradara hebat setiap generasinya. Adalah Angga Dwimas Sasongko, menjadi salah satu nama yang cukup diperhitungkan berkat kemampuannya yang mumpuni.

Memulai debutnya sebagai sutradara sejak 2006, telah banyak film yang ia hasilkan dan berhasil meraih sukses dengan menyabet beberapa penghargaan. Selain jadi sutradara, ia juga terlibat sebagai penulis sekaligus produser. Dari sekian banyak film disutradarai olehnya, inilah 10 film terbaik yang bisa menjadi rekomendasi tontonanmu di akhir pekan.

10 Judul Film Angga Dwimas Sasongko

Inilah 10 judul terbaik karya Angga Dwimas Sasongko.

1. Jelangkung 3 (2007)

Dibuka dengan genre horor, karya Angga Dwimas Sasongko berjudul Jelangkung 3. Film ini adalah sekuel dari dua film Jelangkung yang rilis beberapa tahun sebelumnya. Jelangkung 3 diangkat dari kisah nyata seorang penonton yang konon mengalami hal mistis saat menonton film Jelangkung di bioskop.

Berkisah tentang Yodi bersama kedua temannya, Patra dan Cris yang berencana untuk menonton film Jelangkung di bioskop. Mitos bahwa kursi jajaran C yang tidak boleh diduduki karena untuk tumbal film tersebut tidak mengurungkan niat mereka untuk tetap duduk di kursi itu. Setelah itu, barulah mereka mengalami hal-hal gaib.

2. Hari untuk Amanda (2010)

Kamu patut menonton film ini karena berhasil meraih delapan nominasi dalam Festival Film Indonesia 2010, termasuk untuk kategori Sutradara Terbaik. Selain itu, film ini juga berjaya di berbagai festival lain seperti Festival Film Bandung dan Indonesian Movie Awards 2010.

Berkisah tentang seorang gadis muda bernama Amanda yang merasa bimbang menjelang hari pernikahannya dengan Dody. Perasaan itu mulai hadir saat sang mantan pacar tiba-tiba datang kembali ke hidupnya. Keputusannya untuk menikah dengan Dody pun dipenuhi keraguan.

3. Film Filosofi Kopi (2015)

Film ini diadaptasi dari cerita pendek karya Dewi Lestari yang berjudul sama. Filosopi Kopi berhasil membawa Angga Dwimas Sasongko menjadi nominasi Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia. Karena film ini kedai kopi dan aktivitas minum kopi menjadi tren saat itu.

Berkisah tentang dua orang sahabat yaitu Jody dan Ben yang berjuang menyelamatkan kedai kopi mereka. Seorang pengusaha kemudian datang untuk mendanai kedai tersebut dengan syarat mereka harus bisa menyajikan kopi yang paling enak. Petualangan Ben dan Jody pun dimulai dengan mencari biji kopi terbaik yang bernama kopi tiwus.

4. Surat dari Praha (2016)

Juga diangkat berdasarkan kisah nyata para pelajar Indonesia di Praha yang tidak bisa pulang pasca tragedi 1965. Tiga piala Usmar Ismail Awards 2016 sukses diraih film ini, juga banyak penghargaan lainnya. Selain itu, Surat dari Praha mewakili Indonesia untuk ajang Academy Awards 2017.

5. Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017)

Setelah sukses pada sekuel pertama, Angga Dwimas Sasongko kembali menyutradarai sekuel kedua Filosofi Kopi. Kembali mendulang sukses, film ini meraih tiga nominasi di ajang Festival Film Indonesia 2017.

Film ini masih menceritakan persahabatan antara Ben dan Jody dengan kedai Filosofi Kopi mereka yang kini semakin berkembang. Selain Ben dan Jody, hadir sosok Brie, seorang barista wanita, dan Tara, seorang pebisnis yang menawarkan bantuan pada kedai mereka. Persahabatan Ben dan Jody diuji dengan perbedaan visi misi yang terjadi ketika bisnisnya mulai berkembang.

6. Bukaan 8 (2017)

Film Angga Dwimas Sasongko selanjutnya adalah Bukaan 8. Menceritakan pengalaman sepasang suami istri yaitu Alam dan Mia dalam menghadapi kelahiran anak pertamanya.

Pernikahan mereka yang tidak disejutui oleh orang tua Mia, membuat Alam berusaha membuktikan bahwa Mia bisa melahirkan di rumah sakit terbaik. Namun, uang yang dimilikinya tidaklah cukup.

7. Film Love for Sale (2018)

Gading Marten sebagai pemeran utama, berhasil memenangkan Piala Citra untuk Aktor Terbaik di ajang FFI 2018 dalam film garapan Angga Dwimas Sasongko ini. Della Dartyan yang merupakan lawan main Gading, mendapat nominasi Aktris Terbaik.

Love for Sale bercerita tentang Richard, lelaki jomblo yang nyaman dengan kesendiriannya. Pada suatu hari ia mendapatkan tantangan dari temannya yaitu harus membawa pacar pada hari pernikahan temannya tersebut.

Menerima tantangan itu, ia berusaha mencari seorang wanita yang akhirnya ia temukan pada aplikasi kencan. Benih-benih cinta pun muncul seiring berjalannya waktu. Namun tanpa alasan yang jelas, wanita itu pergi dan tak kembali.

8. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018)

Film ini diangkat dari kisah laga Wiro Sableng yang sangat melegenda. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 juga merupakan film pertama produksi Indonesia yang bekerja sama dengan Fox International Production, anak perusahaan dari 20^th Century Studios.

Menceritakan tentang Wiro Sableng yang hidup pada abad ke 16. Wiro Sableng mendapat perintah dari gurunya, Sinto Gendeng, untuk mengalahkan Mahesa Birawa. Petualangannya dimulai untuk mencari orang tersebut lalu ia bertemu dengan dua sahabat barunya, yakni Anggini dan Bujang Gila Tapak Sakti.

9. Film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020)

Film yang lebih dikenal dengan sebutan NKCTHI Ini merupakan film yang diadaptasi dari buku berjudul sama karya Marchella FP. Film ini sukses meraup satu juta penonton hanya dalam waktu satu minggu.

Menceritakan tentang kehidupan sebuah keluarga bernama Narendra. Keluarga ini memiliki tiga orang anak, yaitu Angkasa, Aurora, dan Awan. Meski terlihat seperti keluarga bahagia, siapa sangka bahwa setiap anggota keluarga ini menyimpan lukanya sendiri yang pada suatu waktu akhirnya meledak dan membongkar sebuah rahasia terbesar.

10. Story of Kale: When Someone in Love (2020)

Terakhir ada film berjudul Story of Kale: When Someone in Love. Film Angga Dwimas Sasongko ini bercerita tentang peristiwa yang akhirnya membuat Kale seolah menjadi sosok bad boy di NKCTHI. Kale sangat mencintai kekasihnya, namun harus menghadapi kenyataan pahit saat Dinda meminta putus tanpa sebab. Padahal, selama ini Kale merasa hubungannya baik-baik saja.